Selasa, 25 Maret 2008

Kejahatan Internet Semakin Canggih dan Pintar

Ramalan tersebut di atas di dasari oleh hasil laporan yang dibuat oleh Internet Threat Outlook CA 2007, yang tergabung dalam CA. Inc akhir Januari lalu di Islandia, New york
Dalam laporan tersebut, CA memperingatkan ancaman yang datang dari para penjahat Internet yang menggunakan cara-cara yang lebih pintar. Pandangan Ancaman Internet CA 2007, didasarkan pada data yang telah dikumpulkan oleh tim Security Advisor dari CA, diantaranya Brian Grayek, Vice President dari Malicious Content Research untuk CA. Menurutnya, “Pengembang Malware terus merusak sebuah jaringan dengan mengunakan Trojan, worm, virus dan spyware.” Ia juga berkata, “Penyebar Spyware telah mengapodsi teknik diam-diam yang dibuat oleh pencipta virus dan worm, dan sekarang ini cepat sekali menyesuaikan diri dengan membongkar dan mengeksploitasi bagian-bagian yang mudah dirusak. Oleh karena itu, penguna PC harus lebih berhati-hati karena mereka bisa akan mendapatkan masalah hanya dengan membuka salah satu website yang ada dan orang-orang jahat itu tidak perlu menarik kita untuk membuka pesan tambahan dari email untuk menimbulkan masalah pada mesin komputer kita.” lanjutnya lagi.

Ramalan-ramalan yang diberikan oleh Internet Threat Outlook CA 2007, diantaranya adalah:

1. Ancaman spam untuk mencuri informasi-informasi pribadi dan akan melakukan pengerusakan lainnya akan terus berevolusi. Di tahun 2006, Dari seluruh malware yang ada, 62 persen menggunakan dari trojan, 24 persen mengunakan dari worm dan 13 persen lainnya mengunakan dari virus-virus dan tipe malware lainnya.
2. Spam akan meningkat: Pada kuartal terakhir tahun 2006 terjadi perkembangan besar dari spam, sebagian besar dikarenakan adanya spam image-based dimana bis menghindari hampir semua filter anti-spam. Karenakan murahnya biaya dalam menyebarluaskan spam secara massal terutama melalui botnet-botnet, maka penjahat Internet akan meningkat dalam menggunakan medium ini untuk menyebarkan trojan.
3. Phishers akan semakin pintar. Para pengguna mengharapkan taktik rekayasa sosial untuk lebih menyakinkan dan ditujukan secara efektif pada para penguna yang memiliki pengetahuan yang banyak.
4. Sasaran penyerangan akan meningkat. Karenakan murahnya biaya dalam menyebarluaskan spam secara massal terutama melalui botnet-botnet, maka penjahat Internet akan meningkat dalam menggunakan medium ini untuk menyebarkan trojan.
5. Kenaikan dari bibit rootkit: Rootkit adalah teknologi pelindung yang dapat membuat para pengacau bisa menyembunyikan aktivitas kejahatan pada mesin yang membahayakan sebelumnya. Dengan mengunakan rootkit, para pengacau dapat menyembunyikan malware seperti backdoors, sniffers dan keyloggers. Tim Security Advisor CA mengharapkan penjagaan terhadap peningkatan pengunaan bibit rootkit ini, yang dapat membahayakan karena mereka akan lebih sulit untuk dilacak tanpa menggunakan sofware yang sesuai. Bibit rootkits mengubah sebuah kode tertentu atau merubah posisi dari kode bibit dengan memodifikasi kode tersebut untuk menyembunyikan backdoor tersebut.
6. Peningkatan pada pemanfaatan dari browser dan hati-hati terhadap aplikasi yang ringkih: Karena penjahat cyber akan semakin sulit meloloskan diri dari pertahanan keamanan dengan mengunakan cara tradisional, mereka akan mengekploitasi secara besar-besaran dari bagian yang ringkih melalui web browser dan aplikasi-aplikasi. Keluarnya versi sofware terbaru akan menyediakan dasar fertile dalam menemukan bagian-bagian yang terbaru yang ringkih.
7. Typo-squatting dalam search engine: Para hacker akan makin meningkat dalam mencoba mencari kedudukan dari poison search engine dan untuk membuat click-fraud pada jaringan-jaringan iklan. Typo-squating dengan mudah menghubungkan domain yang salah ke situs-situs kejahatan akan menjadi lebih umum.


CA melihat bahwa peningkatan di program anti-spyware palsu adalah tren peringatan tanda bahaya lain di tahun 2007. Penjahat akan memangsa para konsumen dan bisnis-bisnis kecil melalui penawaran program anti-spyware “gratis” yang sebenarnya berisikan malware yang sengaja ditujukan kepada para konsumen dan pebisnis kecil tadi. Sebagai gantinya mereka menawarkan program untuk membersihkan komputer yang sudah terinfeksi, sehingga penjahat tersebut bisa mendapatkan uang dari para penguna dengan cara penipuan seperti ini.


Untuk menghindari kejahatan-kejahatan Internet tersebut, CA dan perusahaan keamanan lainnya bergerak dengan cepat dalam menyediakan alat-alat perlindungan dan informasi yang membutuhkan bantuan perlindungan bagi diri mereka sendiri dari kejahatan-kejahatan baik untuk perorangan maupun perusahaan-perusahaan.

Tim Security Advisor dari CA telah menyediakan sarana pengamanan yang terpercaya untuk seluruh dunia selama kurang lebih 16 tahun. Tim ini terdiri dari para peneliti dari industri terkemuka dan didukung oleh tenaga ahli yang profesional yang bekerja setiap waktu untuk melindungi konsumen CA dan komunitas pengguna PC secara keseluruhan. Security Advisor dari CA menawarkan sistem keamanan secara gratis, RSS feeds, pengamat PC dan blog tetap yang selalui diperbaharui oleh para peneliti dari CA. Tim peneliti ini juga menjaga seluruh portfolio dari CA agar dapat digunakan dengan aman, SMBs dan kegiatan-kegiatan konsumen akan diperbaharui secara terus menerus.

Selasa, 04 Maret 2008

Hubungan Antara Teknologi dan Pertambangan

Bangsa yang menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi, pencipta teknologi, penyerap teknologi dan pengguna teknologi.

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah -kekayaan laut, hutan, bahan tambang, dan minyak- tidak serta merta dapat dinikmati untuk kesejahteraan rakyatnya. Hal itu hanya menjadi dongeng kebanggaan yang diajarkan untuk murid-murid sekolah dasar.

Betapa banyak industri pertambangan yang dikuasai perusahaan asing. Bangsa kita hanya menjadi pekerja dan negara hanya mendapat royalti yang sedikit. Sementara kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat industri pertambangan cukup besar.

Beberapa bulan yang lalu sedang ramai tentang kasus ladang minyak Blok Cepu yang telah dikuasai Exxon mobile dan tambang emas di Papua yang telah dikuasai oleh Freeport. Betapa banyak elemen masyarakat yang menginginkan agar kekayaan alam bangsa kita agar dikelola oleh industri dalam negeri. Tetapi, salah satu alasan yang diajukan pemerintah adalah bahwa industri teknologi kita belum mampu mengelola pertambangan-pertambangan tersebut.

Negara kita pun dibanjiri produk-produk teknologi dari luar negeri. Produk-produk elektronika dan otomotif membanjiri pasar Indonesia. Para kapitalis global tertawa di balik layar melihat masyarakat kita berbondong-bondong menyerbu produk-produk mereka. Lihat saja setiap launching prosuk handphone terbaru, masyarakat mengantri untuk mendapatkan produk tersebut.

Sejak banyak terjadi kasus HAM di Indonesia sejak tahun 1998, Amerika Serikat menggunakan alasan ini untuk mengembargo peralatan militer ke Indonesia. Bisa dibayangkan TNI yang banyak menggunakan peralatan militer dari Amerika Serikat seperti pesawat tempur, akhirnya kelimpungan karena sulit mendapatkan suku cadang. Negara kita pun lemah dalam pertahanan dan keamanan, beberapa kali kedaulatan NKRI dilecehkan dengan melintasnya pesawat-pesawat tempur asing ke dalam wilayah teritorial Indonesia. Industri pertahanan nasional belum mampu mendukung kemandirian alutsista TNI.

Dari uraian di atas, kita menyadari bahwa negara kita masih lemah dalam penguasaan teknologi. Dalam setiap periode pemerintahan, teknologi seringkali dipandang sebelah mata.

Industri berbasis teknologi di Indonesia pun sulit bersaing dengan produk-produk luar negeri. Dukungan pemerintah terhadap industri teknologi nasional sangat minim. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah mulai meninggalkan beberapa industri teknologi strategis nasional yang sebelumnya telah dibangun, kasus IPTN misalnya.

Secara kualitas SDM, bangsa kita memiliki banyak tenaga ahli. Mereka aset-aset bertebaran, dan seringkali direkrut oleh perusahaan asing di dalam dan di luar negeri. Belum lagi beberapa tahun terakhir, beberapa anak bangsa sering menjuarai kompetisi ilmiah internasioanal, seperti olimpiade fisika dan kimia.

Kini saatnya kita mulai melirik bisnis teknologi. Teknologi sangat berperan terhadap kemajuan suatu bangsa, jangan sampai 220 juta rakyat Indonesia hanya menjadi penonton kekayaan alamnya dipanen oleh bangsa asing.

Peran bersama pemerintah, industri, dan institusi pendidikan (perguruan tinggi) perlu dikembangkan. Selama ini ketiga sektor tersebut seolah berjalan sendiri-sendiri. Riset-riset perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah jarang dipakai untuk industri dan hanya menumpuk di perpustakaan. Inovasi teknologi Industri pun sangat minim, akibatnya sulit bersaing dengan produk luar. Pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat memproteksi industri dalam negeri memasuki era perdangan bebas. Kalau dilepas begitu saja, jelas industri kita akan kalah bersaing dengan produk-produk luar.

Teknopreneurship perlu digalakan pada mahasiswa di universitas teknologi. Teknopreneur adalah pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan sesuatu yang baru (inovasi) atau menemukan teknologi sebagai basis untuk mengembangkan usahanya. Dengan ini, para lulusan perguruan tinggi tidak usah menjadi agen-agen perusahaan asing.

Selain itu perlu dibangun Technology Park, suatu kawasan untuk menghasilkan produk, perawatan, inovasi dan transfer teknologi. Kawasan ini menjadi area riset sains dan teknologi, industri, dan bisnis berbasis teknologi. Kawasan ini terdiri dari universitas teknologi dan industri.

Kebijakan dan anggaran pemerintah untuk riset dan pengembangan teknologi sangat dibutuhkan. Selama ini, anggaran pemerintah kita untuk riset teknologi sangat minim, bahkan lebih rendah daripada anggaran riset sebuah perusahaan asing.

Investasi teknologi sangat menjanjikan untuk jangka waktu panjang. Dengan teknologi, pengelolaan kekayaan alam Indonesia bisa lebih optimal. Kekayaan alam yang dikandung di bumi Indonesia benar-benar akan dinikmati dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.

Jepang yang miskin kekayaan alamnya saja bisa menjadi negara maju akibat penguasaannya di bidang teknologi. Bisa dibayangkan Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam, apabila mampu meguasai teknologi tentunya mampu menjadi negara maju.
Kini sudah saatnya kita mengembangkan teknologi untuk kemandirian bangsa agar bangsa kita tidak hanya sebagai penonton dalam kemajuan peradaban.